Apa Itu J2ME??

Posted on Jumat, 04 Februari 2011 |
Telepon selular dan internet adalah dua fenomena yang paling menarik menjelang akhir abad lalu. Fenomena yang dimulai pada tahun 1990-an itu banyak merevolusi cara-cara berbisnis. Apalagi perkawinan dari kedua teknologi itu telah melahirkan mobile internet, yang lagi-lagi melahirkan the way of doing business. Inilah cara baru berbisnis yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Bila kita melihat Jepang dengan i-Mode-nya (diluncurkan oleh NTT Docomo pada tanggal 22 Februari 1999), yang kini telah diekspor ke Belanda, maka akan terlihat pertumbuhan yang luar biasa dari waktu kewaktu (subscribers pada bulan Juli 2001 telah mencapai 26.085.000). Pada akhir 2001 yang lalu diperkirakan seluruh pemakai ponsel di Jepang telah terkoneksi ke internet! Satu hal luar biasa lainnya bahwa 81% user wireless internet di dunia ini berasal dari Jepang!
Teknologi J2ME, merupakan tulang punggung dalam perkembangan m-commerce belakangan ini. Bahkan NTT Docomo sejak bulan Januari 2001 (dahulu menggunakan teknologi iHTML yang merupakan pengembangan cHTML untuk tampilan dalam layar i-Mode) telah menyediakan service kaya akan grafik, teks, dan sound yang disebut i-appli yang berbasiskan telnologi J2ME CLDC-MIDP. i-appli ini merupakan aplikasi yang dapat dijalankan secara standalone atau client-server based. Contoh service yang disediakan oleh i-appli adalah games, weather report, stock chart.
Gambar 1. Internet wirelessuser per Bulan November 2000

Secara umum untuk Indonesia, mobile internet masih merupakan potensi yang belum terlalu banyak tergarap. Infrastruktur telekomunikasi menjadi kendala terbesar dalam perkembangan mobile internet di Indonesia meskipun kendala ini telah mulai dihilangkan dengan hadirnya operator IM3.
Sudah dapat diprediksikan bahwa satu dekade kedepan, mobile internet akan menjadi gaya hidup sehari-hari dan aktivitas bisnis. Mobile internet akan membawa revolusi terhadap cara bergaul dengan keluarga dan tetangga, cara berbisnis, cara memperoleh hiburan, cara mengelola keuangan, dan lain-lain. Mobile internet dipandang dari sisi bisnis dikenal dengan terminologi mobile business (m-bussiness) dan dari m-business inilah lahirlah apa yang disebut mobile commerce (m-commerce).
Definisi m-commerce menurut Ericsson adalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile devices untuk pertukaran barang dan jasa antara konsumen, pedagang, dan institusi finansial. Jadi selama terjadi transaksi atau perpindahan uang dengan perantaraan mobile devices maka dapat dikategorikan sebagai m-commerce. Suatu saat fungsi uang cash akan tergantikan oleh pulsa sehingga suatu saat akan ada pertanyaan “cash or phone?” Mungkin suatu saat orang berbelanja kepasar akan membayar dengan pulsa dan ditransfer pulsa tersebut kepada handphone penjual selanjutnya bukan tidak mungkin pulsa yang ada dalam handphone penjual tersebut dapat diuangkan kembali melalui ATM. Cikal bakal hal ini sudah dimulai di Indonesia saat ini dengan adanya infak melalui SMS.
Menurut Siemens sistematika m-bussiness dibagi dalam enam kategori yaitu :
  • Mobile Commerce yang terdiri dari perbankan, perdagangan, pembelian, ticketing, perlelangan, travel management, dan lain-lain.
  • Mobile Info-Service yang terdiri dari informasi cuaca, pasar modal, berita akses internet, jasa penetapan lokasi, dan lain sebagainya.
  • Mobile Service yang terdiri dari jasa perbaikan, emergency, pengontrolan, serta jasa telemetika lainnya.
  • Mobil Communication yang terdiri dari komunikasi suara, pesan-pesan, SMS, mobile multimedia, dan lain-lain.
  • Mobile Entertainment yang terdiri dari hiburan musik, video, games, lotere, dan lain-lain
  • Mobile Office yang terdiri dari email, penjadwalan, dan direktori.
Gambar 2. Contoh aplikasi J2ME (aplikasi asuransi dari Zurich Group

Aktivitas m-commerce menyangkut berbagai element bisnis yang terdiri dari institusi layangan keuangan, content provider, infrastructure provider, dan operator selular. Seluruh elemen tersebut memiliki peluang dan tantangan tersendiri yang membutuhkan berbagai inovasi.
Ada dua belas bidang usaha di Indonesia ini yang sudah dapat menjalankan m-commerce yaitu : perbankan, asuransi, ritel, pengelolaan sistem pajak, jasa kurir, penerbangan, perhotelan, travel, pelayanan publik, media informasi dan hiburan, media massa, perdagangan saham, dan properti.
Dari kedua belas bidang usaha tersebut diatas, ada enam bidang usaha yang diprediksikan memiliki masa depan bagus untuk mempraktekkan m-commerce yaitu : perbankan (contoh : m-banking), penerbangan (airline reservation), perhotelan (hotel reservation), travel (travel reservation), layanan publik (pembayaran rekening listrik, telepon, air), dan media informasi dan hiburan (penjualan ringing tone, informasi jadwal bioskop). Keenam bidang ini dianggap memiliki tingkat penilaian yang baik dari sisi adopsi masyarakat, prospek bisnis, dan tingkat kompetisi.
Sedangkan keenam bidang lainnya yaitu : asuransi, ritel, pajak, jasa kurir dan distribusi, media massa, perdagangan saham, dan property dianggap belum cerah dimasa sekarang dikarenakan berbagai hal misalnya untuk perdagangan saham membutuhkan koneksi yang real-time, untuk memanfaatkan SMS sangat riskan karena dikhawatirkan pesan tidak sampai pada tujuan. Disebut belum cerah karena kemungkinan berkembang masih terbuka luas. Kendati demikian mungkin pula ada bidang usaha yang tidak akan berkembang dalam waktu lama.
J2ME Overview

Bila dibandingkan dengan WAP (wireless application protocol) dengan bahasa pemrograman markup languange-nya yaitu WML (wireless mark up language) maka J2ME memiliki beberapa kelebihan yang berarti. WML sendiri memiliki beberapa kekurangan yaitu :
  1. Small display dan limited user input facility.
  2. Must always connected.
  3. Biasanya devices-nya memiliki memory dan computational resources yang terbatas.
Teknologi J2ME ditujukan untuk cakupan user yang luas sekali dari mulai handphone hingga set-top-box yang powerful seperti halnya sebuah komputer yang dilengkapi dengan J2SE atau J2EE. J2ME memiliki beberapa keunggulan yaitu
  1. Sebagaimana kekhasan aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman Java maka aplikasi J2ME memiliki ciri running any where, any time, over any device.
  2. Aplikasi dapat dijalankan secara on-line maupun off-line.
  3. Memiliki kode yang portable.
  4. Safe network delivery
  5. Aplikasi yang ditulis dengan J2ME akan memiliki kompatibilitas yang tinggi dengan platform J2SE dan J2EE.
Dalam J2ME dibagi menjadi dua bagian besar yang dikenal sebagai configuration dan profile. Dua istilah ini sangatlah penting dalam pengembangan aplikasi wireless dengan Java sehingga harus dipahami dengan baik.
J2ME configuration mendefinisikan lingkungan kerja J2ME runtime. Oleh karena handheld devices memiliki fitur-fitur yang berbeda-beda, J2ME configuration dirancang untuk menyediakan library standar yang mengimplementasikan fitur standar dari handheld devices.
Configuration merupakan Java library minimum dan kapabilitas yang punya oleh para pengembang J2ME , yang maksudnya sebuah mobile device dengan kemampuan Java akan dioptimalkan untuk menjadi sesuai. configuration hanyalah mengatur hal-hal kesamaan sehingga dapat dijadikan ukuran kesesuaian antar device. Dalam J2ME telah didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu
- Connected Limited Device Configuration (CLDC) untuk perangkat kecil
- Connected Device configuration (CDC) untk perangkat yang lebih besar
gambar3.jpg

Gambar 3. Lingkup Configuration
Technology dengan J2ME didalamnya (CDC dan CLDC).
Tabel 1. Tabel perbandingan CLDC dan CDC
Mengimplementasikan subset dari J2SE.
Mengimplementasikan seluruh fitur dari J2SE.
JVM yang digunakan adalah KVM.
JVM yang digunakan adalah CVM.
Digunakan pada perangkat handheld (handphone, PDA, two way pager) dengan memory terbatas (160-512 kb).
Digunakan pada perangkat handheld (internet TV, Nokia Communicator, car TV) dengan memory minimal 2 Mb.
Prosesor : 16/ 32 bit.
Prosesor : 32 bit.
Bila J2ME configuration menyediakan library Java untuk implementasi fitur-fitur standar dari sebuah handheld devices maka J2ME profile menyediakan implementasi tambahan yang sangat spesifik untuk sebuah handheld devices. Terdapat lima kategori J2ME profile saat ini yaitu :
  1. Mobile Information Device Profile (MIDP).
  2. Foundation profile (FP).
  3. Personal Profile.
  4. RMI Profile.
  5. Personal Digital Assistance Profile.
MIDP menyediakan library-library Java untuk implementasi dasar interface (GUI), implementasi networking, database, dan timer. MIDP dirancang khusus untuk wireless phone dan pager. Beberapa perusahaan mengembangkan sendiri J2ME profile, misalnya NTT Docomo, yang mengembangkan J2ME profile yang spesifik untuk perangkat keras yang dimiliki NTT Docomo.
Pada Gambar 4 tampak terdapat Card Profile yang sebenarnya merupakan profile bagi platform Java Card (yang berada diluar kategori J2EE, J2SE, maupun J2ME) yang khusus dikembangkan untuk membuat aplikasi-aplikasi pada smart card seperti aplikasi kartu telepon, chip kartu, kartu visa, kartu SIM pada handphone, dan aplikasi mobile banking BCA yang saat ini digunakan dimasyarakat Indonesia.
Keuntungan yang paling menonjol dari J2ME dibandingkan dengan teknologi wireless sebelumnya adalah security dan disconnected access and synchronization.
Security menjadi sebuah isu yang sangat penting dewasa ini. Dalam teknologi WAP, device me-retrieve dan men-display data via microbrowser dan dibutuhkan suatu gateway untuk jembatan antara jaringan internet dan jaringan wireless itu sendiri. Maka wilayah jaringan internet menjadi salah satu hal potensial terhadap gangguan keamanan data.
Disconnected access and synchronization maksudnya adalah wireless device tetap dapat me-run aplikasinya secara stand alone meskipun telah terdiskoneksi dari jaringan wireless-nya atau out of coverage area. Pada aplikasi WAP, device harus selalu terkoneksi pada jaringan wireless-nya untuk mengakses aplikasi berbasis WML tersebut.
Selain dari kedua keuntungan diatas juga terdapat keuntungan yang secara umum dimiliki oleh aplikasi berbasis Java lainnya yaitu :
  • Dynamic delivery of application and services. Aplikasi berbasis Java dapat di-download secara real time over the air (OTA) dan me-running-nya dalam berbagai device seperti tampak dalam Gambar 4.
MIDlet (OTA provisioning).
  • Enhances user experience. Teknologi Java kaya akan grafik dengan interaksi yang cepat pula serta grafik di-generate secara lokal sehingga kebutuhan terhadap network bandwidth menjadi tereduksi.
  • Cross platform Compatibility
  • Scalability and performance. Skalabilitas dan performance dapat ditingkatkan karena aplikasi Java dapat berjalan secara stand alone mode.
Saat ini seluruh produsen mobile handset besar didunia telah memproduksi Java Technology-enabled mobile phones. Fakta membuktikan bahwa per bulan Mei 2003 kurang lebih telah diproduksi 94 juta mobile handset Java enabled di dunia ini yang diproduksi oleh kurang lebih 20 produsen atau manufaktur (dalam 150 model) seperti Nokia, Siemens, Sony Ericsson, Samsung, Motorola, dan lain-lain dengan harga yang kian hari kian murah saja.
Saat ini seluruh produsen mobile handset besar didunia telah memproduksi Java Technology-enabled mobile phones. Fakta membuktikan bahwa per bulan Mei 2003 kurang lebih telah diproduksi 94 juta mobile handset Java enabled di dunia ini yang diproduksi oleh kurang lebih 20 produsen atau manufaktur (dalam 150 model) seperti Nokia, Siemens, Sony Ericsson, Samsung, Motorola, dan lain-lain dengan harga yang kian hari kian murah saja.
gambar6.jpg
Bagi teman-teman yang ingin lebih menguasai platform J2ME, kini telah tersedia puluhan judul buku J2ME berbahasa asing dan beberapa judul berbahasa Indonesia karangan Ady Wicaksono dan Antonius Aditya.

Sumber artikel : http://rplhadea.wordpress.com/apa-itu-j2me/

0 Komentar:

Posting Komentar

Belanja di Amazon.com


Top 5 of the Week

Copyright © Autodidact. Diberdayakan oleh Blogger.

ShoutMix chat widget

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik disini.